Bagaimana Tubuh Mengontrol
Glukosa dalam Darah Kita?? (*)
Oleh: Adilla Yuniar P. (**)
Nah sebelum kita berbicara tentang pengontrolan gula darah,
sebaiknya kita perlu tahu nih apa sih hipoglikemia dan hiperglikemia itu????
Lets check it J
Seperti yang kita tahu bahwa
konsentrasi gula darah pada manusia normal adalah antara 80-100 mg/100ml. Setelah
kita makan makanan sumber karbohidrat, konsentrasi gula darah dapat meningkat
hingga 120-130 mg/100ml, kemudian turun menjadi normal kembali. Dalam keadaan berpuasa
konsentrasi glukosa darah turun hingga 60-70 mg/100ml. Kondisi glukosa darah
yang lebih tinggi daripada normal disebut hiperglikemia
pada kondisi ini glukosa dikeluarkan oleh tubuh menjadi urine. Sedangkan keadaan glukosa darah yang
lebih rendah daripada normal disebut hipoglikemia.
Proses mempertahankan kadar glukosa yang stabil di dalam darah
merupakan salah satu mekanisme homeostatis yang diatur paling halus dan juga
menjadi mekanisme dalam hati. Sel-sel hati tampak dilewati glukosa dengan bebas,
sedangkan sel-sel pada jaringan ekstrahepatik relatif tidak permiabel. Sebagai
akibatnya, perlintasan lewat membran sel
menjadi tahap-tahap pembatas kecepatan
dalam proses pengambilan glukosa mengalami fosforilasi dengan cepat oleh
enzim
heksokinase pada saat masuk ke dalam sel. Konsentrasi glukosa di dalam
darah merupakan faktor penting yang mengendalikan proses pengambilan glukosa
baik di hati maupun jaringan ekstrahepatik.
Kerja enzim heksokinase dihambat oleh glukosa 6-fosfat, sehingga
beberapa pengontrolan umpan balik dapat dilakukan terhadap pengambilan glukosa
di jaringan ekstrahepatik yang
bergantung pada heksosinase untuk fosforilasi glukosa. Pada hati tidak mengalami kendala ini karena
hati memiliki enzim glukokinase yang
kerjanya tidak dipengaruhi oleh glukosa 6-fosfat. Enzim glukokinase memiliki
hubungan khusus dengan proses pengambilan glukosa ke hati pada konsentrasi yang
lebih tinggi yang ditemukan pada vena porta hati ketika kita memakan makanan
yang mengandung karbohidrat. Jadi enzim
glukokinase merupakan enzim yang penting dalam mengatur glukosa dalam darah
setelah kita makan.
(Vmax) 100 Heksokinase
50 Glukokinase
0 5 10 15 20
Glukosa Darah (mmol/L)
Dalam mekanisme pengontrolan gula darah ada beberapa hormon yang berperan penting, yakni:
·
Hormon Glukagon
·
Hormon Insulin
·
Hormon Epineprin
·
Hormon Kortisol
Hormon Insulin dan Hormon Glukagon Sebagai Aktor Utama dalam Mengatur Glukosa Darah.
Pada berbagai kondisi insulin dan
glukagon secara normal merupakan hormon pengatur yang paling dominan mengubah
jalur metabolik dari anabolisme menjadi
katabolisme bolak-balik dan penghematan glukosa, yang masing-masing bergantung pada
apakah tubuh berada dalam keadaan kenyang atau puasa. Fungsi kedua hormon ini
saling bertolak belakang. Kalau secara umum, sekresi hormon insulin akan
menurunkan kadar gula dalam darah sebaliknya untuk sekresi hormon glukagon akan
meningkatkan kadar gula dalam darah.
A. HORMON INSULIN
Di samping pengaruh langsung
hiperglikemia dalam meningkatkan ambilan glukosa baik ke hati maupun jaringan
perifer, hormon insulin juga digunakan secara nyata untuk mempengaruhi
metabolisme karbohidrat dan protein pada otot rangka. Hormon ini memudahkan
penyerapan glukosa dan asam amino ke dalam otot rangka dan hati, dengan
demikian berperan dalam proses glycogenesis. Secara bersamaan, insulin
menghalangi pelepasan glukosa hati (glycogenolysis) dan produksi glukosa baru dari
nutrien nonkarbohidrat (gluconeogenesis). Hormon ini dihasilkan oleh
sel-sel beta pada Pulau Langerhans
pankreas sebagai reaksi terhadap proses hiperglikemia. Sel-sel pada Pulau
Langerhans dapat dilewati dengan bebas oleh glukosa lewat pengangkut GLUT 2, dan glukosa akan
mengalami proses fosforilasi oleh enzim glukokinase. Karena itu, konsentrasi
glukosa darah menentukan aliran lewat glikolisis, siklus asam sitrat dan
pembentukan ATP. Peningkatan konsetrasi ATP akan menghambat saluran K+ yang
sensitif terhadap ATP sehingga menyebabkan depolarisasi. Keadaan ini akan
meningkatkan aliran masuk Ca+ lewat saluran Ca2+ yang sensitif terhadap voltase dan dengan
demikian menstimulasi eksositosis insulin. Sehingga dengan adanya kadar insulin
yang meningkat, maka akan menurunkan kadar glukosa darah ke tingkat yang normal
karena terjadi peningkatan pemakaian dan penyimpanan glukosa. Sebaliknya penurunan kadar glukosa darah akan
secara langsung menghambat sekresi insulin.
B. HORMON GLUKAGON.
Hormon glukagon merupakan hormon yang dihasilkan oleh
sel-sel alfa pada Pulau Langerhans
pankreas. Sekresi hormon ini dirangsang oleh keadaan hipoglikemia. Hormon ini
berfungsi meningkatkan pembentukan dan pengeluaran
glukosa oleh hati sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah. Glukagon
menimbulkan efek hiperglikemik dengan menurunkan sintesis glikogen,
meningkatkan glikogenolisis dengan mengaktifkan enzim fosforilase, dan
merangsang glukoneogenesis dari
asam amino dan asam laktat. Baik glikogenolisis maupun glukokagonesis di hati
turut menimbulkan efek hiperglikemia glukagon, yang kerjanya berlawan dengan
kerja insulin.
Kajian Pustaka:
·
Anna, Poedjiati dan F.M. Titin Supriyanti, 1994, Dasar-dasar Biokimia, Jakarta: Universitas
Indonesia Press
·
Murray, Robert K. dkk., 2001, Biokomia Harper edisi 25, Jakarta: EGC
(*) Tugas Mata Kuliah Biokomia, Dosen Pengampu R. Suwasis Hadi
(**) Mahasiswa Prodi Biologi Semeter III, Universitas
Muhammadiyah Surabaya.